99 Kalimat Syetan/Iblis Dalam Al-Qur’an Dan Strateginya Menyesatkan Manusia

Mentreng.com – 9. Q.S. AL-BAQARAH (2 ), AYAT: 275
9. Pemakan (Pengambil) Riba Berdiri/Bangkit Seperti Orang Kemasukan Syetan
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (275)

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syetan karena (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu karena mereka berkata (berpendapat) bahwa sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”.

Bacaan Lainnya

Setiap mukmin wajib percaya datangnya hari berbangkit yakni hari kiamat. Di mana pada hari itu manusia yang telah mati akan dibangkitkan lagi dari alam kuburnya oleh Allah SWT. Saat berbangkit tersebut, berbagai macam keadaan dan bentuk manusia sesuai dengan kebiasaan mereka hidup di dunia.Diantaranya adalah seperti seperti orang gila yang terbangun pada saat mendapat tekanan penyakit dan syetan merasukinya. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi berdiri mereka pada saat itu sangat buruk. Itulah orang yang memakan riba (melakukan riba). Mereka dibangkitkan pada hari kiamat nanti dalam keadaan gila dan tercekik. Demikian menurut Ibnu Abbas yang riwayatkan Ibnu Abu Hatim.

Penulis pernah melihat dan mendekati orang yang kerasukan syetan. Matanya merah dan tatapan matanya tajam. Dia tidak sadar dengan keadaan dirinya. Inilah yang dimaksud seperti orang mabuk. Kadang-kadang dia melawan setiap orang yang mendekatinya.

Menakutkan juga. Kata-kata yang keluar dari mulutnya juga berbagai macam yang sulit dipahami. Tidak karuan saja. Ini penyebabnya tidak lain dan tidak bukan adalah karasukan dan kemasukan syetan. Ada juga sebagian orang bilang kemasukan jin. Dalam berapa hadits lain, Rasulullah SAW menerangkan orang suka makan riba;

Di dalam hadits; Ibnu Abu Hatim mengatakan dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Aku bersua di malam aku menjalani Isra dengan suatu kaum yang perut mereka sebesar-besar rumah, di dalam perut mereka terdapat ular-ular yang masuk dari luar perut mereka. Maka aku bertanya, “Siapakah mereka itu, hai Jibril?” Jibril menjawab, “Mereka adalah para pemakan riba.” Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Hasan dan Affan,

Imam Bukhari meriwayatkan dari Samurah ibnu Jundub di dalam hadisul manam (mengenai mimpi) yang cukup panjang. Di dalamnya disebutkan bahwa kami menjumpai sebuah sungai, yang menurut dugaanku perawi mengatakan bahwa warna airnya merah seperti darah.

Tiba-tiba di dalam sungai itu terdapat seorang lelaki yang sedang berenang, sedangkan di pinggir sungai terdapat lelaki lain yang telah mengumpulkan batu-batuan yang banyak di dekatnya. Lalu lelaki yang berenang itu menuju ke arah lelaki yang di dekatnya banyak batu. Ketika lelaki yang berenang itu mengangakan mulutnya, maka lelaki yang ada di pinggir sungai menyumbatnya dengan batu. Lalu perawi menuturkan dalam tafsir hadis ini bahwa lelaki yang berenang itu adalah pemakan riba.

Berdasarkan keterangan diatas, bahwa orang makan/mengambil riba sangat erat kaitan dengan syetan, baik pemikiran, sikap dan kebiasaannya. Begitu sesatnya cara berfikir orang yang makan riba, sehingga merekapun mengatakan jual beli yang disahkan/dihalalkan Allah sama saja dengan riba. Sedangkan riba itu sudah pasti haram. Karena cara pandang dan pengaruh syetan, mereka yang makan riba tidak bangkit pada hari kiamat kecuali bangkit/berdiri seperti orang yang kemasukan/kerasukan syetan dan berbagai macam keadaan buruk mereka. (Darmiwandi, S. Ag, M.H)

Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait