Dukungan Setengah Hati Untuk Richi Aprian – Donny Karson

Oleh : Inoki Ulma Tiara

Pemilihan kepala daerah di Kabupaten Tanah Datar memastikan Eka Putra SE, MM dan Ahmad Fadly S.Psi berkompetisi dengan Richi Aprian SH, MH dan Donny Karsont SH. Setiap pasangan calon beserta tim percaya bahwa kemenangan adalah milik mereka karena dukungan penuh dari partai pengusung dan masyarakat kabupaten Tanah Datar. Namun dukungan penuh untuk Richi Aprian dengan Donny Karsont mempunyai indikasi dan asumsi tidak penuh melainkan setengah hati.

Pertama, mundurnya Ketua Garda NasDem Rinaldi M sehari sebelum pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Tanah Datar, tepatnya tanggal Rabu tanggal 28 Agustus 2024, mundurnya ketua Garda NasDem (Freddy 2024) disebabkan Richi sebagai ketua DPD NasDem Kabupaten Tanah Datar tidak pernah melakukan sinkronisasi kepengurusan di tubuh organisasi DPD NasDem Tanah Datar, dan (Garda) tidak diikutsertakan dalam deklarasi calon bupati dan wakil bupati NasDem untuk pilkada 2024 ini.

Sebuah pembelajaran berharga disampaikan mantan ketua Garda NasDem Tanah Datar ini “seharusnya lawan menjadi kawan, justru kawan di diamkan akan menjadi lawan,” Mundurnya Rinaldi diikuti oleh kader NasDem lainnya yaitu Nadira Mardison (El 2024) pada tanggal 17 September 2024, Nadira Mardison, S.PD., M.H selaku Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan dari DPD Nasdem Tanah Datar alasan utamanya karena dukungan terhadap pencalonan Eka Putra sebagai bupati di peridode kedua. Di luar itu Nadira menyampaikan (El 2024):

Kak Richi itu menurut saya adalah korban, karena dia itu masih kosong, baik secara manajemen maupun politik. Sehingga ia masih belum ngerti apa yang semestinya dia lakukan sebagai Ketua DPD terhadap calon Legislatif. Nasdem selama kepemimpinan Richi Aprian terasa kurang ada demokrasi, biasanya segala sesuatunya keputusan dihasilkan melalui musyawarah dengan anggota dan pengurus tentang apapun itu. Juga di Nasdem tidak ada pemerataan. Ada anggota yang di anak emaskan dan ada anggota yang tidak di anggap.

Ketidakmampuan Richi Aprian memimpin Partai NasDem kabupaten Tanah Datar melahirkan dukungan setengah dari kader partainya sendiri.

Kedua, Kamis 29 Agustus 2024 pasangan Richi Aprian dan Donny Karsont mendaftarkan diri ke KPUD Tanah Datar diusung oleh Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat. Namun dihari pendaftaran, Sekretaris Golkar Tanah Datar Retri Usda tidak hadir, sehingga digantikan oleh wakil sekretarisnya, Tidak hadirnya sekretaris partai Golkar di hari pendaftaran melahirkan banyak asumsi termasuk dukungan setengah hati dari Golkar.

Ketiga, pada deklarasi kampanye damai pada tanggal 24 September 2024 terlihat hadir Zulkifli Bahri dan Razimal sebagai ketua dan sekretaris partai Ummat.Partai Ummat pengusung Richi Aprian dan Donny Karsont, namun di tempat dan waktu yang sama banyak kader-kader partai Ummat malah mendukung pasangan Eka Putra dan Ahmad Fadly, ini terjadi menurut Effendy Intan Gagah karena ketua partai tidak bermusyawarah dalam menentukan pilihan partai Ummat Tanah Datar dalam mencalonkan bupati dan wakil bupati. Saat deklarasi damai tersebut banyak kader partai Ummat mendukung Eka Fadly ini membuktikan dukungan setengah hati partai Ummat Tanah Datar terhadap Richi-Donny.

Keempat, banyaknya nama-nama besar tercatat di SK pemenangan Richi Aprian dan Donny Karsont. Nama-nama besar tersebut, menyampaikan “nama-nama kami dicatut tanpa persetujuan”. Salah satu nama besar yang tidak terima namanya dicatut, H. Arnis Saleh atau Angku Jabang. Anehnya, meski keberatan, nama-nama besar tersebut dicatut dan tetap tertera di SK Pemenangan Richi- Donny tanpa perubahan sama sekali. Tidak diubah nya SK Pemenangan membuktikan bahwa “bebal” atau punya hati setengah saja.

Kelima, mundurnya Shadiq Pasadigue sebagai Ketua Tim Pemenangan Richi Aprian dan Donny Karsont. Alasan menjadikan Shadiq Pasadique sebagai ketua Tim pemenangan, demi harapan elektoral dan jaringan. Shadiq sebagai Bupati yang sukses dalam 2 periode di Tanah Datar, dan sekarang menjabat menjadi anggota DPR RI Fraksi NasDem.

Sebelum dilantik Shadiq menjadi anggota DPR RI, beliau sakit sehingga harus dirawat dalam waktu yang cukup lama. Mundurnya beliau dari ketua tim,alasan utamanya adalah sakit serta tugas sebagai anggota DPR RI. Surat pengunduran Shadiq telah ditulis secara baik dan jelas, namun (Domas 2024) “surat pengunduran diri beliau (Shadiq) telah kami sampaikan ke DPW (NasDem) dan DPP (NasDeM), dan menunggu keputusan lebih lanjut”.

Tampaknya tak rela Shadiq mengundurkan diri dari ketua TIM walaupun sakit. Menang memang tujuan tetapi jangan pula zalim terhadap orang sakit. Baleho dan spanduk Shadiq ketua tim pemenangan, masih terpampang dimana-mana. Pemaksaan ini, telah melahirkan dukungan setengah hati dari orang-orang Shadiq.

Menang dengan hati, dalam literatur Minangkabau dikenal raso jo pareso, raso di baok naik (dari hati kepemikiran), Pareso dibaok turun (dari pemikiran ke hati). Jangan sampai pemimpin yang kita didukung hanya setengah hati dan mempunyai hati setengah.

Referensi

Domas. 2024. “NasDem Tanah Datar Tegaskan Soliditas Meski Shadiq Pasadigie Mundur.” LacakPos.Co.Id.
El. 2024. “Ada Apa Nadira Mardison Mengundurkan Diri Dari Partai Nasdem Tanah Datar.” Sumbartoday.Com, September 17.
Freddy. 2024. “Rinaldi Ketua Garda NasDem Tanah Datar Mengundurkan Diri.” Fajarsumbar.Com, August 28.(Tim)

Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait