Mentreng.com | Payakumbuh –
Geliat pasar produk fashion bekas dari luar negeri sudah sejak lama ada di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan tingginya kebutuhan terhadap komoditas sandang, tetapi tidak disertai dengan ketersediaan finansial yang memadai. Akhirnya, produk-produk pakaian bekas yang layak pakai berharga miring menjadi buruan sebagian masyarakat Indonesia. Selain pakaian, sejumlah produk bekas lainnya, seperti sepatu dan tas, juga sangat diminati oleh konsumen Indonesia.
Tingginya animo tersebut hingga menciptakan sebuah pasar ”khusus” yang menjual berbagai produk impor pakaian bekas. Di kota payakumbuh trend tersebut bak jamur yang tumbuh di musim hujan.Pakaian bekas dan sepatu bekas .
Selain itu meskipun di beri label barang bekas , akan tetapi ini bagi penggila merek adalah satu nilai yang berkelas ,dimana barang second branded tidak di kalangan bawah saja yang berminat bahkan orang berduitpun tidak segan- segan berburu barang – barang tersebut baik itu pakaian maupun jenis lainnya yang mempunyai merek ternama.
Di segi kualitas maupun mutunya tidak kalah saing dengan produksi baru , peminat barang second branded ini tidak lagi memandang itu sebagai murahan tapi menang di segi kualitas dan model ,di pandang dari segi bekasnya tapi menang di segi kualitas bahan dan merek .
Bimbi” salah seorang pengunjung tempat penjual baju second branded ia mengakui sebagai penggemar pakaian imfor, Iya saya selalu berburu pakaian second ini karena selain murah bahannya bagus modelnya juga tidak pasaran , bahkan kalau saya sendiri setiap ada yang buka Ball baru saya tidak segan- segan mengorek hingga sampai kecapean an malah , tapi kalau di pakaian second ini kita harus sabar memcarinya dan hasilnya pun saya sering dapat pakaian second branded dan bermerek tambah Bimbi di sela – sela mencari pakaian yang diminatinya .
Di Kota Payakumbuh misalnya , penjual pakaian second saat ini sudah ada dimana mana dan selalu di buru oleh penggemarnya , selain harganya murah masyarakat saat ini berharap tidak segan – segan berburu pakaian second tersebut , biasanya membeli pakaian hanya di waktu lebaran , apa lagi ekonomi masyarakat menengah ke bawah sangat tertolong dengan adanya penjual pakaian second ini , biasanya beli satu dengan harga yang cukup mahal, kali ini bisa dapat 3 dengan harga yang sama , di situ lah antusias masyarakat banyak yang berburu pakai second branded ini .
Di akui oleh Buje salah seorang penggiat pakaian imfor second branded , dia memulai usaha ini ingin bagaimana masyarakat bisa berbelanja murah tapi kualitasnya terjamin dengan barang- barang imfor ” Kita membuka usaha ini bukan main – main mulai dari awal kita pesan kemudian proses pengiriman melalui darat maupun udara itu terlebih dulu di proses dan diperiksa kelayakannya untuk kita jual, termasuk izin usaha harus kita miliki , sehingga usaha kita pada saat ini sudah di kenal oleh masyarakat apa lagi penggila merek , ya rata rata yang datang ke autlet kita mereka yang tau merek dan kualitas, murah tapi tidak murahan pungkas Buje pemilik autlet pakaian second branded di Jalan Soekarno-Hatta Koto nan Ampek
Tidak hanya di autlet di pinggir jalanpun banyak yang buka lapak pakaian second , dan selalu di serbu oleh masyarakat selain murah masyarakat terbantu dengan harga yang miring barang bagus (*tim)