Mentreng.com | Meulaboh – Ketahanan pangan menjadi isu krusial di era globalisasi. Populasi yang terus meningkat dan perubahan iklim menghadirkan tantangan besar dalam menyediakan akses pangan yang berkelanjutan bagi seluruh masyarakat. Di tengah situasi ini, inovasi menjadi kunci untuk menjawab tantangan tersebut.
Amiruddin, pelopor pertanian di Aceh Barat, meyakini bahwa inovasi adalah kunci untuk meningkatkan ketahanan pangan. Bersama dengan Rumah Tani Amiruddin (RTA) telah mempelopori berbagai inovasi di bidang pertanian, seperti penggunaan pupuk dengan dosis yang di anjurkan , Gerakan tiga Kali tanam, sistem irigasi modern(Pompanisasi), dan menanam varietas unggul.
“Tetes keringat petani membawa berkah untuk negeri,” kata Amiruddin.
Ia menekankan bahwa sektor pertanian adalah penopang utama ekonomi nasional. Oleh karena itu, perlu ada upaya serius dari semua pihak untuk mendukung kemajuan sektor ini.
“Amiruddin yakin sektor pertanian sebagai penopang Ekonomi nasional,”
Prof. Dr. Ir. M. Syukur, MS, pakar pertanian dari Universitas Syiah Kuala, mengatakan bahwa inovasi harus dilakukan di seluruh aspek rantai nilai pertanian, mulai dari produksi, pengolahan, hingga distribusi.
“Inovasi tidak hanya terbatas pada teknologi, tetapi juga mencakup perubahan pola pikir dan budaya petani,” kata Prof. Syukur.
Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc, pakar ekonomi dari Universitas Indonesia, menambahkan bahwa ketahanan pangan tidak hanya bergantung pada produksi pangan, tetapi juga pada aksesibilitas dan affordability.
“Pemerintah perlu memastikan bahwa semua masyarakat memiliki akses terhadap pangan yang aman dan bergizi dengan harga yang terjangkau,” kata Dr. Bustanul.
Amiruddin mengajak semua stekeholder untuk ikut terlibat membantu petani sebagai sebuah komitmen berawal dari desa membangun bangsa.
“Mari kita bersama-sama membangun sektor pertanian yang tangguh dan berkelanjutan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional,” ajak Amiruddin.
Pada akhirnya inovasi adalah kunci untuk meningkatkan ketahanan pangan. Diperlukan kolaborasi dari semua pihak, mulai dari pemerintah, petani, akademisi, hingga swasta, untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. (Munzir)