Pekerjaan Pembabatan Tanggul Di Sragi Diduga Asal-asalan Tanpa Pengawasan Dari PU

Mentreng.com  |  Kecamatan Sragi Lampung Selatan – Aktivitas pembabatan rumput di wilayah Kecamatan Sragi, menuai sorotan. Sejumlah pekerja terpantau tidak menggunakan pakaian kerja atau alat pelindung diri (APD) sebagaimana mestinya.30/09/2025

Dalam wawancara di lokasi, para tenaga kerja menyebut berasal dari Desa Bali Agung, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan. Mereka mengaku tidak mengetahui detail asal proyek maupun pihak pelaksana resmi.

“Kami hanya disuruh kerja oleh Pak Pajar, anak dari mantan pegawai PU Balai Besar Provinsi Lampung. Kalau soal tender CV atau PT, kami tidak tahu,” ujar salah seorang pekerja.

Para pekerja menjelaskan, sistem pembayaran upah dilakukan secara harian dengan nominal berbeda, tergantung kondisi rumput yang dibabat. “Kalau rumputnya tebal, upah Rp150 ribu per hari. Kalau tipis, hanya Rp100 ribu,” kata pekerja lainnya.

“Soal panjang lahan pekerjaan maupun tembusan ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas PU Kecamatan Sragi, mereka mengaku tidak pernah mendapat penjelasan. “Kami hanya tahu ini dari balai provinsi. Lebih dari itu kami tidak paham,” tambah pekerja tersebut.

Berdasarkan keterangan di lapangan, hingga kini belum terlihat papan informasi proyek yang biasanya wajib dipasang pada setiap pekerjaan yang menggunakan anggaran pemerintah.

“Papan informasi menjadi bagian dari keterbukaan publik sesuai aturan keterbukaan informasi dan pengadaan barang/jasa.

Selain itu, penggunaan APD bagi pekerja lapangan seharusnya wajib diperhatikan penyedia jasa untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Ketiadaan pengawasan dari pihak terkait menimbulkan pertanyaan soal kepatuhan terhadap prosedur keselamatan kerja.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Pekerjaan Umum maupun instansi terkait di tingkat provinsi maupun kabupaten belum dapat dimintai keterangan. Identitas resmi penyedia jasa pelaksana juga belum dapat dipastikan.

Masyarakat berharap pemerintah daerah dapat memperketat pengawasan agar setiap kegiatan pekerjaan fisik sesuai ketentuan, transparan, serta mengutamakan keselamatan para pekerja.

Di samping itu pembabatan pun terkesan asal-asalan masih banyak rumput yang tidak terputus cuman sekedar roboh,
(Didi)

Pos terkait