Oleh : Muhammad Fadli (Fadly P.B)
Opini – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang akan dilaksanakan secara serentak pada tanggal 27 November 2024 merupakan tonggak penting karena menjadi ajang pemilihan pemimpin daerah secara langsung oleh rakyat. Berdasarkan data yang dirilis Komisi Pemilihan Umum, total daerah yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024 sebanyak 545 daerah dengan rincian 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.
Pada dasarnya setiap orang adalah pemimpin. Rasulullah Saw bersabda yang maksudnya, ‘setiap kamu sekalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya’.
Menjadi pemimpin memang tidak mudah, memimpin diri sendiri saja butuh perjuangan yang sungguh-sungguh, apalagi jika diminta untuk memimpin orang lain dalam suatu komunitas organisasi, mulai dari kesatuan organisasi terkecil seperti keluarga, lingkungan rukun tetangga atau RT dan seterusnya hingga dalam lingkup yang lebih besar seperti ormas, orsospol, hingga tertinggi seperti negara bangsa.
Dalam dunia kepemimpinan, banyak yang melakukan pencitraan dan perubahan, dari sini kita bisa menilai sosok pemimpin yang bisa menghadapi segala kebrobrokan masyarakat, keluhan, dan berbagai persoalan lainnya, dari sini kita bisa melihat bagaimana keriteria seorang pemimpin yang baik dan bisa menetralisirkan masyarakan seiring berkembangnya zaman.
Kodrat dari seorang pemimpin adalah bisa mensejahterakan rakyatnya bukan sekedar setor muka dibawah kewenangannya, maka timbul istilah pemimpin yang Otentik dan pemimpin Gimmick.
Pemimpin Otentik itu ibarat teman yang selalu ada di kala senang maupun susah, mereka adalah orang-orang yang jujur, tulus, dan tidak banyak pencitraan.
Dalam dunia kepemimpinan, mereka memegang teguh nilai dan integritas, ibarat kendaraan yang pakai onderdil asli atau original, bukan KW-an, semua yang mereka lakukan adalah demi kemajuan bersama, tanpa harus terlalu sering mengumbar pencitraan.
Di sisi lain, ada juga pemimpin yang dikenal penuh gimmick. Mereka bak aktor dalam drama yang selalu siap di depan kamera, seolah-olah berbuat baik, tetapi semua ada maksud tersembunyi di balik itu. Kata orang, mereka selalu tampil di saat sorotan kamera menyala, namun entah ke mana saat masyarakat benar-benar membutuhkan. (Rizki M)