Selalu Bersyukur dan Menerima Segala Yang Tiba

By : Jacob Ereste

Dia tak yakin kalau dirinya masih hidup. Sehingga setiap kali bangun tidur, dia selalu merasa kagum dan bersyukur, ternyata Tuhan masih memperkenankan diri nya hidup dan menikmati banyak hal yang sulit dia rinci lebih mendetail. Mulai dari makan, minum berjalan-jalan hingga bersenda gurau bersama sahabat dan kerabatnya tentang berbagai hal yang lucu. Bahkan hal-hal yang konyol seperti yang pernah mereka alami bersama semasa kecil dahulu.

Rasa syukur yang sangat dia sadari adalah, mulai dari kenikmatan tidur yang dia pahami tidak bisa dirasakan oleh banyak orang. Sebab tak sedikit diantaranya yang ingin tidur saja menjadi merasa sangat tersiksa. Karena mata dan seluruh tubuhnya sudah merasa lelah, tapi matanya tidak juga membawanya untuk tidur sejenak pun. Begitu juga sesuai masak dan membuat sayur dan gulai seadanya, bisa langsung dia lahap tanpa kendala yang berarti, seperti acap dialami banyak orang.

Bahkan ada diantara sahabat dan kerabatnya yang harus dibatasi dalam takaran porsi hingga jenis makanan dan minuman tertentu saja. Terutama nasi, karena dirinya terancam diabetes, dan minum kopi tidak boleh, karena penyakit susah tidurnya bisa jadi berkepanjangan menimbulkan masalah.

Atas kenangan semua itu, dirinya semakin merasa perlu dan pantas bersyukur kepada Tuhan yang telah memberinya banyak karunia. Termasuk dalam bersabda gurau bersama anak cucu dan anggota keluarganya yang lain. Hidupnya pun, dalam kondisi yang pas-pasan, atau bahkan lebih cepat cenderung banyak kekurangannya. Tapi dia selalu happy, hingga rekan dan handai taulannya yang ada acap terheran-heran, bagaimana mungkin cara hidup yang bersahaja itu bisa dia nikmati tanpa pernah merasa kekurangan sesuatu apapun.

Ketakjuban banyak orang pun diakui oleh tetangga di kiri dan kanan rumah tempat tinggalnya yang masih berstatus kontrak. Tetangganya pun takjub, hingga terlontar berulang kali saat mereka ngobrol santai di bawah pohon belimbing di samping rumah. Hingga Dian-diam, tetangganya itu ingin mencuri semua ilmu yang dia miliki hingga dia terkesan menjadi manusia yang tangguh, tanpa pernah mendengar adanya keluh kesah yang dia desahan, meski sudah sering dicoba untuk dipancing, agar dia mau mengungkap sekelumit masalah saja apa dari yang sedang dia alami sekarang.

Toh, usaha itu dia-dia, tak ada masalah yang dapat dikatakan menjadi soal bagi dirinya untuk diselesaikan. Semua baik-baik saja, seperti apa adanya. Sebab baginya, semua itu tinggal dijalani dan dihadapi dengan riang gembira tanpa harus dikeluhkan. Karena itu, rasa syukur harus selalu dikedepankan. “Menerima segalanya tiba”, kata dia mengenang sebait puisi karya Chairil Anwar.

Tangerang, 28 September 2024

Print Friendly, PDF & Email

Pos terkait