Mentreng.com | Batusangkar – Rutan Kelas IIB Batusangkar mengikuti secara virtual pembukaan Webinar Series yang digelar oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kumham) Republik Indonesia dengan tema “Cerdas Bersama BPSDM Kumham”, Senin (5/8/24). Kegiatan yang digelar ini juga diikuti oleh seluruh jajaran Kementerian Hukum dan HAM RI dari seluruh Indonesia.
Acara dibuka secara resmi oleh Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H Laoly. Dalam sambutannya, Yasonna menyampaikan bahwa webinar series ini merupakan terobosan inovatif yang efektif dan efisien dalam pengembangan kompetensi pegawai.
“Webinar series ini adalah upaya kita untuk terus meningkatkan kompetensi pegawai dengan cara yang lebih modern, efisien, dan dapat menjangkau lebih banyak peserta. Saya mengapresiasi usaha BPSDM Kumham yang bekerja keras menyelenggarakan webinar series ini. Ini adalah komitmen kita dalam meningkatkan kualitas SDM di lingkungan Kemenkumham,” ujar Yasonna.
Sedangkan Kepala BPSDM Kumham, Razilu, dalam penyampaian laporan kegiatan, mengatakan pentingnya webinar series ini. Menurutnya Webinar Series 2024 dipilih untuk memenuhi pengembangan kompetensi minimal 20 Jam Pelajaran (JP). Razilu juga menambahkan bahwa peserta akan memperoleh E-Sertifikat sebagai bukti mengikuti pengembangan kompetensi.
“Dengan jangkauan yang lebih luas dan jumlah peserta yang bisa mencapai ribuan bahkan puluhan ribu, webinar ini sangat efisien dan efektif dari segi waktu dan biaya. Selain itu, webinar ini juga fleksibel dan dapat diulang-ulang, sehingga peserta bisa belajar dari narasumber yang kompeten kapan saja.
Kepala Rutan Batusangkar Elfiandi menceritakan perintah Menkumham Yasonna H. Laoly saat memberikan materi webinar. Ia mengungkapkan adanya perintah untuk seluruh ASN Kemenkumham mengikuti webinar series ini sebanyak 8 kali, “Hal itu beliau sampaikan untuk memenuhi pengembangan kompetensi dan indeks profesionalitas ASN Kemenkumham. Selain itu juga beliau menyampaikan program ini perlu dilanjutkan kedepannya agar pengembangan kompetensi dapat tetap relevan dengan tuntutan organisasi. sebut Elfiandi. (syuja)