Mentreng.com | Ogan Ilir – Pengerjaan proyek rehabilitasi di SDN 02 Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir diduga tak sesuai spesifikasi. Temuan dugaan kecurangan pihak pemborong yang dalam hal ini dipegang PT Rancang Bangun Mandiri tersebut dikemukakan langsung oleh tokoh masyarakat (tomas) setempat.
Kepada wartawan, tomas yang identitasnya minta dirahasiakan ini mengungkapkan adanya temuan tak wajar dalam proyek di sekolah yang mencakup beberapa point yakni mengenai spek atap, keramik yang digunakan, besi pagar, dan paving blok.
Menurut sumber yang terpercaya, temuan pertamanya ialah masalah spek atap yang dinilainya sudah melenceng.
“Spesifikasi atap sekolah seharusnya 0,45 mm tapi yang dipasangkan itu 0,25 mm. Dan ini baru temuan awal masih ada kejanggalan lainnya”, kata salah satu tomas desa Burai, Rabu (07/02/2024).
Lebih lanjut dikatakannya, dugaan lain menyangkut penggunaan keramik. Adapun keramik yang dipergunakan untuk melantai sekolah dasar negeri 02 di desa Burai tersebut diduga bukan kualitas premium, tutur pria bertubuh tinggi ini.
Masih katanya, dugaan berikutnya ialah permasalahan penggunaan besi pada pagar sekolah, di mana semestinya memakai besi 12 inchi namun realisasinya malah menggunakan besi 8 inchi, sambung dia menjelaskan.
Dan di point terakhir, tomas ini menyebutkan perihal paving blok. Dia menduga demi meraup untung besar sang pemborong proyek malah menjadikan paving blok layaknya sebuah hiasan saja padahal seharusnya paving blok itu digunakan untuk membuat jalan.
Tomas Burai ini berharap agar pihak APH seperti kejaksaan serta Tipikor Sumsel atau pihak-pihak yang berwenang di bidangnya bisa turun ke lapangan guna menyelidiki dugaan temuan yang ia sampaikan ini.
“Ya, semoga saja temuan kami ini bisa ditindaklanjuti pihak berwajib agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar dan dugaan kecurangan oleh sang pemborong dapat terungkap jelas”, pungkasnya.
Sementara hingga berita ini ditayangkan, pihak pemborong maupun pengawasan lapangan proyek tersebut saat di konfirmasi awak media di via telpon mau cat WhatsAppnya belum ada respons. Demikian Kabar Laporan Jurnalis Ogan Ilir-Sumsel Indonesia